Penyebab transistor horisontal langsung jebol

    Kemungkinan para teknisi pernah punya pengalaman seperti ini. Ketika mengganti transistor HOT, maka transistor tersebut rusak short kembali dalam hitungan detik ketika dicoba hidupkan. Penyebab transistor HOT langsung rusak seketika saat TV dihidupkan adalah :


transistor horizontal


Kapasitor resonan yang terdapat pada kolektor transistor HOT nilainya mengecil atau solderan lepas (tegangan kerja umumnya 1600v). Cek nilai kapasitor dengan kapasitor-meter untuk memastikan apakah nilai berubah. Flyback rusak karena kumparan bagian primer short Def yoke terbakar berat sehingga short Tegangan B+ terlalu tinggi (misalnya 200v atau lebih), disebabakan kerusakan bagaian power suply. Osilator horisontal frekwensi berubah (misalnya karena X-tal 503 rusak) Kenapa kapasitor resonan yang nilainya mengecil dapat merusak trasistor HOT ? Coba lakukan percobaan seperti ini : Cari tranfo power suply yang dipakai untuk amplifier atau radio/tape/DVD compo import (bukan lokal) yang masih bagus Ambil ohm-meter dan set pada posisi x-1 Pegang probe merah dan probe hitam pada bagian logam-kontaknya, masing-masing dengan tangan kiri dan tangan kanan (bukan dipegang plastiknya) Tempel sebentar kedua probe tersebut pada ac input 220v tranfo dengan jari tetap menempel pada ujung logam probe meter, seperti saat memeriksa dengan ohm meter Lepaskan probe dari tranfo. Pada saat melepaskan kontak probe – maka akan dapat dirasakan adanya kejutan atau sengatan listrik yang kecil. Dari mana asalnya tegangan kejutan ini, karena kita tahu bahwa avo meter hanya menggunakan tegangan bateri 3v? Pada semua induktor (kumparan) yang dilalui arus dc kemudian diputus, maka arus dengan tiba-tiba akan menghilang. Arus yang menghilang dengan tiba-tiba dengan waktu yang sangat singkat ini akan membangkitkan tegangan kejut yang waktunya sangat pendek yang dinamakan tegangan “induksi diri” (self induction") pada kumparan itu sendiri. Tegangan induksi ini besarnya dapat beberapa puluh kali lipat tegangan dc asalnya. Tergangan induksi diri inilah yang menyebabkan adanya kejutan saat kita mengukur tranfo power. Demikian juga yang terjadi pada kumparan bagian primer tranfo flyback. Tranfo ini dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa on-off secara berulang dengan frekwensi tinggi yang dapat menghasilkan tegangan induksi diri hingga puluhan ribu volt. Kapasitor resonan digunakan untuk "meredam" tegangan induksi diri yang tinggi ini dengan cara tegangan tersebut akan diserap untuk mengisi kapasitor tersebut. Oleh karena itu jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilainya turun, maka tegangan induksi diri dari flyback tersebut tidak ada yang meredam. Tegangan kejut puluhan ribu volt akan diterima oleh kolektor transistor HOT hingga menyebabkan transistor mati seketika, karena tidak tahan. Apa akibatnya jika kapsitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih tahan. Jika kapasitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih tahan bekerja hingga beberapa puluh detik saja , maka kemungkinan dapat menyebabkan : Tegangan keluaran dari flyback, seperti heater, screen, tegangan anoda dll akan naik semua. Jika model menggunakan X-ray protektor maka protektor akan aktip bekerja Raster sedikit menyempit kiri-kanan Terjadi loncatan internal tegangan tinggi didalam flyback yang dapat merusak flyback itu sendiri, atau merusak kapasitor tegangan tinggi internal yang ada didalam flyback. Ada kemungkinan merusak tabung CRT (timbul loncatan api didalamnya) Mengapa flyback yang short pada kumparan primer menyebabkan transistor HOR rusak ? Pada kondisi normal saat transistor HOT pada kondisi “on” maka arus yang melalui transistor besarnya akan dibatasi oleh "reaktansi induktif" kumparan primer flyback. Jika kumparan primer flyback short, maka tidak ada lagi yang membatasi arus ini, sehingga transistor HOT dapat mati seketika karena over current. Kerusakan flyback pada bagian kumparan sekunder, diode tegangan tinggi atau kerusakan kumparan def yoke horisontal juga dapat merusakan transistor HOT, tetapi umumnya tidak meyebabkan mati seketika. Sumber : Sumarsono

adsense